Lezatnya Ayam Kokek, Rohan Hulu

Lezatnya Ayam Kokek, Rohan Hulu - Seorang pelaku usaha kuliner membuka kafe di Jalan Srikandi Panam, Kota Pekanbaru, dengan menu andalan ayam kokek yang merupakan kuliner khas Kabupaten Rokan Hulu.
Ayam Kokek
Ayam Kokek

"Karena ingin yang beda, maka yang biasanya kokek itu pakai ikan teri,disini kita menggunakan daging ayam", kata Octy Fela Mentari saat ditemui di D’Mombay Cafe, Rabu (26/10).

Octy Fela Mentari bersama tiga orang temannya mendirikan "D’Mombay Cafe" sejak 1 Oktober 2016. Tari, yang juga manejer cafe itu, mengaku bahwa menu "kokek", yang merupakan makanan khas Rokan Hulu (Rohul), biasanya menggunakan ikan teri. Karena ingin membuat inovasi baru, maka ia mengganti ikan teri dengan daging ayam sebagai menu andalan kafe tersebut.

Nama "D’Mombay Cafe" berasal dari daerah asal mereka, yang singkatan dari Muara Rumbai di Rohul. "Di Rohul ada daerah namanya Muara Rumbai dan orang biasa menyebutnya dengan nama "Mumbai" makanya kafe ini namanya D’Mombay Cafe", kata Tari sambil tersenyum.

Proses pembuatan ayam kokek hampir mirip seperti proses memasak gulai, tetapi dengan bahan dan bumbu tertentu serta cara yang sedikit berbeda. Menurut Tari, yang membedakan gulai dengan kokek adalah penambahan asam durian dengan santan yang sengaja dimasak dan dibiarkan agar pecah, tidak seperti gulai yang harus terus diaduk supaya santan tidak pecah. Asam durian, ia dapatkan langsung dari Rokan Hulu.

Yang membedakan ayam kokek dan gulai ayam biasa adalah rasa asam durian, yang menjadi bahan utama pembuatan kuah dari ayam kokek. Rasa kueh kokek yang berwarna coklat keemasan jadi berasa pedas dan asam yang segar. Aroma durian menambah cita rasa dari ayam kokek tersebut.

“Untuk bahan asam durian sendiri kami dapatkan dari Muara Rumbai Rokan Hulu, dibeli dan dikirim langsung dari sana, karena memang tidak ada tersedia di Pekanbaru. Jika adapun belum tentu rasanya sama dengan olahan asam durian yang dibuat di Muara Rumbai,” tambah Tari.

Sementara itu, interior kafe ini merupakan ide dan kreasi yang dilakukan oleh Tari dan tiga rekannya. Mereka memilih bahan dan mendesain sendiri kafe itu. Mereka memanfaatkan ban mobil bekas sebagai kursi dan membuat sendiri meja dari bahan kayu. Selain itu mereka juga membuat sendiri lukisan di dinding kafe dan pernak pernik pelengkap desain kafe.

Pemilik D’Mombay Cafe ini adalah Alfaisal yang tinggal di Rokan Hulu, Tari dan teman-temannya dipercaya untuk mendesain dan mengolah sendiri kafe tersebut. “Kita disini yang mendesain dan mengolah kafe, Pak Alfaisal yang memberi modal," kata Tari.

Kafe yang buka dari jam 12 siang sampai 11 malam ini menyediakan menu makanan lain selain ayam kokek. Harga untuk setiap makanan dan minuman berkisar antara Rp8.000 sampai Rp19 ribu dengan target pasar adalah kalangan muda seperti mahasiswa. Kafe ini tutup di hari Jumat karena koki di kafe ini adalah laki-laki.



Comments

Popular posts from this blog

Tempat Makan Enak Di Pekanbaru (Panam)

Tips & Cara Membuat Masker Wajah Dari Buah Alpukat

Tempat Nongkrong Yang Paling Menyenangkan Di Pekanbaru